Puasa merupakan hal yang paling dinanti dan ditunggu-
tunggu oleh kaum muslimin di seantero jagad raya, karena pada bulan puasa semua
pahala akan dilipatgandakan. Dan semua dosa akan diampuni jika mejalankan puasa
dengan baik. Di dalam bulan pusa juga ada satu malam yang lebih baik dari
seribu bulan, dan ada juga surat cinta yang Allah turunkan untuk umatnya pada
bulan Ramadhan. Oleh karena itu Ramadhan begitu spesial bagi umat muslim.
Sehari menjelang
sahur ketiga buah hati kami begitu semangatnya dan selalu bertanya-tanya “Abi
kapan kito puaso bi yo” terutama anak yang bungsu. Dedek mamal kami
memanggilnya di rumah, begitu juga anak pertama dan anak kedua kami yuk Ima dan Babang Adzka
kami memanggilnya. Mereka bertiga selalu semangat dan begitu antusias setiap
menyambut bulan suci Ramdhan pun begitu juga tahun tahun sebelumnya. Padahal usia
ketiga jagoaan kami masih tegolong anak-anak.
Yuk ima anak pertama
kami saat ini kelas enam SD, sedangkan babang Adzka anak kedua duduk di kelas tiga
SD, dan adek mamal anak ketiga kami masih kelas satu SD. Tetapi semangat mereka
bertiga luar biasa dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Seminggu sebelumnya
mereka bertiga dan uminya sudah bersiap siap menyambut tamu agung tahun ini,
dengan menghias rumah dengan asesoris Marhaban Ya Ramadhan. Begitu juga dengan
buku-buku tentang ramadhan sudah kami siapkan buat ketiganya.
Menjelang magrib
tiba tepatnya dua April 2022, sama
seperti biasanya ketiaga anak kami. Mereka selalu sholat tepat waktu dan
berjamaah, tepatnya di Masjid kompek perumahan kami. Tentu saja bersama-sama
teman mereka, hingga akhirnya aku dan istri tercinta menyusul mereka ke masjid,
Alahmdulillah gumanku dalam hati. Masjid penuh senak dan sulit bergerak, akupun
tak bisa masuk ke dalam masjid dan hanya kebagian sholat magrib di teras masjid. Beda dengan ketiga jagoaanku
mereka lebih awal tentu saja ketiganya sholat di dalam masjid. Begitu juga
degan sholat Isya dan Taraweh serta sholat Subuhnya masjid penuh dengan jamaah
yang tidak ingin melewatkan hari pertama ini dengan begitu saja.
Tibalah waktu sahur,
tepatnya tiga April 2022 atau 1443 Hijriah. Jam dua pagi istiku sudah bangun
selalu kuperhatikan walaupun tidak waktu puasa beliau selalu bangun tengah
malam dan sholat tahajjud. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan kali ini jam dua
sudah bangun dan memasak untuk kami sekeluarga besar. Tepatnya jam tiga malam
ada yang memanggil anakku nomer dua “Abang” “abang” ternyata anak tetangga kami
“Adnan” namanya ia teman Abang Adzka dan
dek mamal. Masuk sini “Nan” ujar istriku langsung beliau masuk dan membangunkan
abang adzka ternyata walaupun masih seprti mengigau tapi sudah bangun karena
diajak ngobrol sama Adnan, aku senyum senyum saja melihat buah hatiku dan
temannya. Seperti inilah beberapa puluh tahun yang lalu ketika diri ini
bersama-sama teman teman di kampung waktu itu saling membangunkan ketika sahur
tiba.
Kulihat Abang Adzka
dan temannya Adnan keluar rumah dan berteriak teriak di depan rumah
membangunkan teman-teman nya yang lain. Dan mereka sepakat ku dengar untuk sholat
subuh berjamah di masjidi. Ketika waktu menunjukkan pukul empat kamipun sekeluarga makan sahur bersama tak
lupa anak-anak memimpin doa untuk puasa.
Setelah selesai
makan sahur, yuk Ima, bang Adzka dan Dek Mamal kulihat mereka bertiga mengaji
sebentar dan disela-sela mengaji tentunya sambil minum. Kemudian merekapun
berangkat kemasjid bersama teman-temannya untuk sholat Subuh berjamaah. Kondisi
masjidpun sangat ramai baik orang tua, anak-anak penuh sekali masjid kami
sampai ke teras-teras dipenuhi jamaah. Alhamdulillah, semoga kondisi ini
selamanya bertahan ucapku dalam hati. Karena kondisi seperti ini sangat jarang
terjadi kecuali di awal-awal Ramdhan saja, selebihnya kembali seperti semula
hanya beberapa baris saja.
Keesokkan paginya
mulai dai subuh kulihat ketiganya tak tidur lagi setelah pulang dari masjid
lanjut mengaji kemudian bermain bersama teman-temannya. Sampai sekitar jam 10
pagi mereka masih asyik bermain bersama teman-temannya.
Sambil mengepel dan
istriku menjemur pakaian, umi jingok mi adek mi ujarku “biasonyo jam 9 kagek la
nak makan lagi” ucapku istikupun tersenyum hhhehehehhehe. Ia kami tau betul
bahwa dek mamal setelah pulang sekolah jam 9 biasanya minta makan lagi. Dan ternyata
memang benar pulang dari main “makan no” katanya meminta makan dengan neneknya.
Hehhehehe “dek amalkan pose” kata neneknya hehehhehe dan dek mamal
senyum-senyum dan tak jadi makannya.
Tapatnya jam 11
siang kulihat ketiganya tak kuat lagi menahan kantuk, dan mereka bertiga
tertidur pulas. Memang kondisi hari yang sangat panas dari dua minggu sebelumnya. Membuat Ramdhan tahun
ini benar-benar menahan haus dan dahaga yang luar biasa hebatnya. Mohon doanya
sahabat-sahabat semua semoga puasa kita dan anak anak kita semuanya dilancarkan
dan diterima oleh Allah SWT. Dan pada akhirnya nanti Allah menyiapkan beberapa
pintu syurga itu untuk umatnya dan kita termasuk di dalamnya, Aaminn.
Lubuklinggau, Sumsel. 03/04/2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar