Kami Bukan
Siapa-Siapa
Kami hanyalah dedaunan yang tertiup angin, Kami hanyalah
kerikil dijalan
Kami seperti karang diterpa ombak Pagi dan petang
Tak ubah seperti dedaunan kering yang menunggu jatuh
diterpa angin
Kami adalah bengkel yang mengotak atik jari jemari
pandai menulis
Kami meluruskan dikala ada yang melenceng
Kami nenunjuk arah dikala ada yang salah arah
Jika suluh itu adalah kami Jangan padamkan cahaya dihati
Jika rindu itu adalah kami
Jangan pisahkan kami dengan lautan rindu, Rindu tawa
canda mereka
Yang selalu ditemui dalam bingkai rumah terindah
Setetes embun akan sangat berarti, Ketika melewati
padang pasir
Begitupun sebatang lilin rela membakar habis dirinya
demi orang lain
Ah terlalu indah kami dimatamu
kami hanya berharap diantara tangan tangan mungil
yang dulunya
berjalan tertawa bermain bersama kami, terkadang
membuat kami marah
duhai jiwa yang tenang, jika tak ditemui kami pada
barisan syudha
dan tak jua kau temui pada ahli ibadah, dan tak jua
ditemui pada orang berilmu
maka carilah kami diantara para pendosa, carilah
kami diantara mereka
raih genggamlah erat jangan lepaskan
bawalah kami menuju tempat terindah telaga syahdu, rumah
abadi
Lanjutkan
BalasHapus